Jumat, 29 Juni 2018

Freedom from destructive habbit

Meditate On

...And Jesus said to her, “Neither do I condemn you; go and sin no more.”John 8:11

Freedom From Destructive Habits

I’ve received so many testimonies from people who have been set free from destructive habits. These are sincere and precious people who desired to experience breakthroughs but did not know how to. However, once they learned about righteousness that comes from Christ apart from their works, they began to confess that they were still the righteousness of God every time they felt tempted. And bit by bit, the more they started to believe that they were righteous in Christ, and the more they refused to accept the condemnation for their past mistakes and for their present temptation, the more they became set free from the very addictions that bound them!

Beloved, God does not want you to sin because sin will destroy you. But even if you have failed, you must know this: There is no condemnation because you are IN CHRIST JESUS and your sins are washed away by His blood! When God looks at you, He does not see you in your failures. From the moment you accepted Jesus as your personal Lord and Savior, God sees you in the risen Christ, seated at His right hand! As Jesus is spotless and without blame, so are you! God sent His Son to die on the cross for you while you were still a sinner. Obviously, He does not love you only when you are perfect in your behavior and thoughts. Receive afresh His unconditional love and His gift of righteousness today and break free from every sin and addiction in your life!

Renungan malam 29 jun 18

Malam 💤

Sebanyak apapun TANTANGAN dan PERSOALAN yang kita hadapi, ketahuilah bahwa Tuhan Yesus telah menyediakan BERKAT, SUKACITA dan KEMENANGAN yang pasti bagi kita.

2 Korintus 1 : 5
Sebab sama seperti kami mendapat bagian berlimpah-limpah dalam kesengsaraan Kristus, demikian pula oleh Kristus kami menerima penghiburan berlimpah-limpah.

Tuhan Yesus Memberkati 👼

Kamis, 28 Juni 2018

Meditate * by Joseph Prince 28 jun 18

Meditate On

I will greatly rejoice in the Lord, my soul shall be joyful in my God; for He has clothed me with the garments of salvation, He has covered me with the robe of righteousness...Isaiah 61:10

A Robust Revelation Of Your Righteousness

I really want you to reign in all areas of life by receiving a robust revelation of your righteousness in Christ. You grow in this revelation the more you hear about what Jesus has accomplished for you at the cross.

The Bible tells us that blessings crown the head of the righteous. So the larger the revelation of your righteousness in Christ and the more you are established in it, the more you will see God’s blessings manifest in your life.

Let me put it another way: See the robe of righteousness that God has already clothed you with having pockets labeled “favor”, “healing”, “deliverance”, “provision”, “wisdom”, “family blessings” and so on. The more conscious you are of this robe on you, the more you will experience the good gifts that come with it and live a purposeful and fulfilling life—a life where you have more than enough to bless others as well!

Rabu, 27 Juni 2018

Renungan harian 28 jun 18

Renungan Harian
Bacaan: Kisah Para Rasul 8:9-25
Setahun: Mazmur 18-22

Simon Magus
"Tidak ada bagian atau hakmu dalam hal ini, sebab hatimu tidak lurus di hadapan Allah." (Kisah Para Rasul 8:21)

Yustinus Martir, sejarawan abad II, menulis tentang Simon Magus, penyihir dari Samaria yang disapa sebagai "Dewa Tertinggi". Pada awal abad II bapa gereja Irenius menyebut Simon Magus sebagai bidan aliran sesat Gnostisisme. Menurut Hipolitus, pemimpin gereja abad III, dalam salah satu risalah Gnostisisme, Simon Magus mengizinkan orang menguburnya hidup-hidup sebab ia berjanji akan bangkit pada hari ketiga seperti Kristus.

Ketika Filipus memberitakan injil di Samaria, tukang sihir bernama Simon menyatakan diri percaya dan minta dibaptiskan (ay. 13). Namun, belakangan ketika berjumpa dengan Petrus dan Yohanes, kedapatan bahwa imannya dangkal saja. Hatinya tetap dipenuhi kehausan untuk dipuja dan dianggap orang penting (ay. 19). Ia tidak memahami arti karunia Allah (ay. 20). Kedangkalan iman berbahaya. Mudah tergelincir ke dalam ketersesatan. Banyak penafsir Alkitab yakin, Simon penyihir ini kelak dikenal sebagai Simon Magus.

Sekarang ini segalanya mudah ditiru dan dipalsukan. Jika tidak waspada, kita mudah tertipu. Banyak produk, dokumen, uang, tawaran, iklan, pesan media sosial, dan sebagainya yang ternyata palsu. Termasuk kekristenan. Kita akan mudah terkecoh jika hanya beriman secara dangkal. Sebaliknya, tidak semudah itu untuk menipu orang yang tahu betul alias akrab dengan yang asli. Pengikut Kristus, yang akrab dengan Alkitab dan imannya berakar dalam fondasi ajaran Kristen yang sehat, pasti lebih peka mengenali tanda-tanda kepalsuan. Bagaimana dengan kita? --PAD/www.renunganharian.net

SEMAKIN KITA MENGENAL KRISTUS DAN FIRMAN-NYA,
SEMAKIN DEKAT KITA DENGAN IMAN YANG SEJATI.

Selasa, 26 Juni 2018

Renungan harian 27 jun 18

Renungan Harian
Bacaan: 1 Korintus 1:10-17
Setahun: Mazmur 10-17

Tetap Bersatu
Tetapi aku menasihatkan kamu, Saudara-saudara, demi nama Tuhan kita Yesus Kristus, supaya kamu seia sekata dan jangan ada perpecahan di antara kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu erat bersatu dan seha (1 Korintus 1:10)

Pecah atau retak dalam bahasa Yunani disebut skhisma. Kata ini dipakai Paulus untuk menyebut perpecahan yang terjadi di jemaat Korintus. Mereka berbantah-bantahan tentang pelayan mereka. Mereka menyombongkan diri satu sama lain. Beberapa orang mengunggulkan Paulus, mungkin sebagai orang yang luhur dan rohaniah. Yang lain mengagungkan Apolos, mungkin sebagai pembicara yang fasih. Beberapa lagi mengagungkan Kefas, mungkin karena wibawa usianya yang lebih tua dan rasul bagi orang yang bersunat. Sebagian lagi tak memihak kelompok mana pun, tetapi menyebut diri sebagai golongan Kristus.

Paulus yang mendengar hal itu memohon dengan sangat, "Aku menasihatkan kamu, Saudara-saudara, demi nama Tuhan kita Yesus Kristus...." Melalui nasihat itu, Paulus seolah ingin menyampaikan bahwa jika kamu menghormati Nama yang terkasih dan layak itu, yang oleh-Nya kamu dipanggil, kamu harus erat bersatu dan sehati sepikir. Ia menegaskan bahwa Kristus jauh lebih utama dari pada orang-orang utusan-Nya, termasuk dirinya.

Hal ini mungkin saja terjadi atau sedang terjadi di antara kita sesama orang Kristen. Jika hal itu terjadi, berarti kesombongan telah menguasai kita. Amsal 13:10 berkata, "Keangkuhan hanya menimbulkan pertengkaran." Perpecahan adalah cela bagi keimanan kita, sekaligus tanda sikap tidak hormat kepada Nama yang terkasih dan layak itu. Sebab, adakah Kristus terbagi-bagi? Tidak. Hanya ada satu Kristus. Karena itulah, orang Kristen harus tetap bersatu. --PRB/www.renunganharian.net

BERBAHAGIALAH KITA, JIKA TETAP BERSATU SAMA
DENGAN KRISTUS YANG TIDAK TERBAGI-BAGI.

Senin, 25 Juni 2018

Renungan 26 jun Dimerdekakan

Dimerdekakan - http://www.warungsatekamu.org/2018/06/dimerdekakan/

Renungan pagi 26 jun 18

Pagi 🌷

MEMBERITAKAN INJIL dan MELAYANI TUHAN adalah tanggung jawab yang harus kita lakukan sebagai orang yang sudah diselamatkan, agar orang lain juga menerima KESELAMATAN di dalam Yesus Kristus.

1 Korintus 9 : 16
Karena jika aku memberitakan Injil, aku tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri. Sebab itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil.

Tuhan Yesus Memberkati 😇

Minggu, 24 Juni 2018

Cara pandang yg benar

Renungan Harian
Bacaan: Bilangan 13:1-33
Setahun: Ayub 41-42

Bukan Kawanan Belalang
"Juga kami lihat di sana orang-orang raksasa, orang Enak yang berasal dari orang-orang raksasa, dan kami lihat diri kami seperti belalang, dan demikian juga mereka terhadap kami." (Bilangan 13:33)

Indra Sjafri, pelatih tim nasional Indonesia U-19, sering mengingatkan para pemain agar tidak minder ketika bertanding. Siapa pun tim lawan, sekalipun dari Eropa, harus dihadapi dengan kepala tegak. Minder berarti kalah sebelum bertanding. Alhasil, ketika memimpin Indonesia pada ajang Pra-Piala Asia 2013, Evan Dimas dkk. berhasil mengandaskan Korea Selatan dengan skor 3-2. Garuda Muda pun lolos ke Piala Asia.

Ketika Allah membawa bangsa Israel keluar dari Mesir, Dia tak pernah menganggap mereka sekumpulan belalang yang ingin mengalahkan para raksasa. Tidak! Mereka laksana pasukan yang Allah panggil keluar dari Mesir menuju Kanaan. Misi yang tak mudah karena mereka harus menaklukkan musuh-musuh yang akan menghadang perjalanan mereka. Penyertaan Allah menjadi jaminan bahwa mereka akan memperoleh kemenangan. Namun, rasa takut dan rendah diri terlanjur menghinggapi sebagian dari bangsa Israel sehingga nyali mereka ciut sebelum berperang. Untunglah masih ada Kaleb yang berusaha menenteramkan hati bangsa Israel sekaligus menebalkan keyakinan mereka. Kaleb yakin bahwa kemenangan ada di pihak Israel karena penyertaan Allah (ay. 30).

Perasaan rendah diri berdampak negatif. Jika perasaan ini menimpa diri kita, waspadalah karena hal itu dapat menghambat kita melakukan hal-hal luar biasa. Jangan pernah menganggap diri kita sebagai "belalang", tetapi sebagai orang yang disertai Allah. Bersama Allah, hal sederhana yang kita lakukan dapat memberi dampak luar biasa. --GHJ/www.renunganharian.net

CARA PANDANG YANG KELIRU AKAN MENGHASILKAN RESPONS YANG KELIRU.

Renungan pagi 25 jun 18

Pagi 🖐

Milikilah POLA HIDUP yang baik dan sehat karena dengan demikian kita akan memiliki kehidupan yang BAIK dan SEHAT secara JASMANI dan ROHANI.

1 Korintus 3:17
Jika ada orang yang membinasakan bait Tuhan, maka Tuhan akan membinasakan dia. Sebab bait Tuhan adalah kudus dan bait Tuhan itu ialah kamu.

Tuhan Yesus Memberkati 😇

Renungan malam 24 june

Malam 😴

Segala sesuatu yang TERJADI dalam kehidupan kita apakah itu BAIK atau BURUK, ketahuilah bahwa semuanya akan INDAH PADA WAKTUNYA bagi mereka yang mengasihi Yesus Kristus.

Roma 8 : 28
Kita tahu sekarang, bahwa Tuhan turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Tuhan.

Tuhan Yesus Memberkati 👼

Daily Devotion joseph prince 24 jun

Meditate On

Which of you by worrying can add one cubit to his stature?Matthew 6:27

Be Worry Free And Enjoy Divine Health

I never knew how much love and attention I could give to a little baby until I had Jessica. When my daughter was born, I loved her so much that I became overly concerned about her.

Every time she fell sick, I would worry. The more concerned I was about her health, the more she fell sick. When she recovered from a viral attack, a few weeks later, she would have another viral attack. If it was not a viral attack, it would be some other physical ailment. And the more her health was attacked, the more worried I got.

Then, God began to speak to me. He said, “Your very worry over your daughter is stopping the supply of My health and healing to her. Cast your daughter into My hands and be carefree, then health and healing will flow!” I did what God told me to do and Jessica began to fall sick less often and became increasingly more robust in her health.

I experienced the same thing with regards to my own health. There was a period in my life when I went to the doctors often. The devil had given me some lying symptoms in my stomach and the more concerned I was over the symptoms, the worse they seemed to get. This went on until tests revealed that there was nothing wrong with my stomach or bowels. It was then that I realized that I had been playing the devil’s game!

Today, you can turn the tables on the enemy. Whenever you feel pain, say, “Jesus, You bore all my pain and sickness on Your own body. I’ve been healed by the stripes You bore for me. Hallelujah!” Beloved, the more you meditate on and speak the truth about how healing and health are already yours because of Jesus’ finished work, the more you’ll allow God’s divine healing, health and wholeness to flow in your body!

Jumat, 22 Juni 2018

Renungan harian 23 jun 18

Renungan Harian
Bacaan: Lukas 6:20-23
Setahun: Ayub 34-37

Tertawa Gembira
"Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini lapar, karena kamu akan dipuaskan. Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini menangis, karena kamu akan tertawa." (Lukas 6:21)

Kita tertawa ketika melihat film komedi atau acara lawak. Kita tertawa saat gembira dan senang. Tertawa itu menyehatkan jiwa dan raga. Tertawa dapat mengurangi rasa sakit karena saat tertawa ada hormon endorfin yang dikeluarkan kelenjar pituitari yang terletak di bawah otak kita. Hormon ini mendatangkan perasaan nyaman, bahagia, segar, dan berenergi.

Lukas mencatat sekumpulan ucapan bahagia Tuhan Yesus. Ucapan bahagia ini memberikan pengharapan kepada para murid bila mereka mengalami kesusahan atau teraniaya karena iman mereka. Salah satunya, berbahagialah bila sekarang menangis oleh penderitaan karena mereka nanti akan tertawa. Tertawa yang Lukas maksudkan adalah menerima sukacita rohani dari Tuhan, yang adalah sumber sukacita bagi setiap orang percaya. Tuhanlah yang akan memberikan kekuatan dan penghiburan bagi umat-Nya kala mengalami penderitaan dan kesusahan di dalam Kristus.

Mungkin kita saat ini mengalami penderitaan karena iman, percayalah bahwa Tuhan yang mahakasih itu akan memberikan kekuatan dan pertolongan. Hal ini saja harusnya membuat kita bergembira dan bersukacita. Bersukacita akan membuat perasaan ringan dan nyaman. Pastilah hal ini jauh lebih baik daripada tenggelam berkeluh kesah. Dengan bersukacita, kita dapat terus bersyukur dalam berbagai keadaan. Maka, apa pun dan bagaimana pun keadaannya, kita dapat merasa ringan. Ringan karena kekuatan sesungguhnya datang dari Tuhan. Dialah alasan bagi kita untuk tetap bersukacita. --AAS/www.renunganharian.net

TERTAWA ITU MENYEHATKAN, YAITU TERTAWA DALAM SUKACITA
KARENA MENERIMA BERKAT ROHANI DARI TUHAN.

Kamis, 21 Juni 2018

Bagus banget buat yg tinggal bareng ortu:

Bagus banget buat yg tinggal bareng ortu:

Sumber : Shirley Theresia



Tercenung membaca tulisan Bu S. Mara Gd ini.

"Sekadar sharing:
Orang yang mulai memasuki tahap pikun, perangainya berubah drastis. Waktu Mama pada tahap itu, perangainya minta ampun ajaibnya dan sangat menguji kesabaran.

Pada saat itu Mama belum ada gejala pikun. Masih bisa baca koran, diajak bicara jawabannya masih normal, segala sepertinya masih ingat.

Tapi perangainya berubah, di antaranya selalu mencari kesalahan orang di sekitarnya.

Segala yang dilakukan orang lain tidak ada yang bener, pasti dikritik ini salah, itu salah.

Misalnya, aku lagi masak, lalu Mama muncul di dapur, dari jarak 3 meter dia tanya, "Masak apa?" Dan setelah aku jawab, Mama akan bilang, "Pasti tidak kamu kasi gula!" (atau garam, atau apalah pokoknya). Kan menjengkelkan toh, lha wong dari jarak 3 meter, belum dicoba, kok tau tidak dikasi gula atau garam ato apa. Tapi begitulah.

Belakangan aku baru mengerti bahwa Mama berbuat itu untuk membuktikan kepada dirinya sendiri dan orang lain, bahwa dia masih yang paling benar, yang paling pandai, yang paling tahu.

Keanehan lain, Mama selalu merasa orang lain membicarakan dia. Asal lihat orang lain berbicara, Mama bilang, "Ngrasani aku apa?" Jadi paranoid. Selalu curiga orang ngerasani dia.

Yang ketiga, selalu merasa orang lain mencuri barangnya. Selalu menuduh orang lain mengambil barangnya. Dari duit, sampe makanan sampe pakaian, sampe kunci, dah apa saja, pasti barangnya dicuri orang.

Yang keempat suka mengarang cerita bohong. Tidak ada peristiwa itu tapi bisa mengarang seolah-olah terjadi sungguh-sungguh. Dalam hal ini ceritanya selalu orang lain berbuat jahat kepadanya, merasa dizolimi gitulah istilahnya.

Yang kelima, selalu memberontak. Orang ngomong kiri, dia malah sengaja ke kanan. Pokoknya sama sekali tidak mau dibantu, tidak mau diatur, tidak mau nurut sama sekali. Supaya dia mau pake pampers aja, harus bertengkar dulu, karena ga mau.

Proses ini pada Mama terjadi sekitar 10 tahun. Dari mulai pikunnya tidak kentara, hingga akhirnya masuk ke kategori pikun. Setelah masuk ke tahap pikun, perangainya berubah 180 derajat, Mama menjadi seperti anak manis, 100% menurut, dan hepi selalu tertawa. Sudah lenyap segala sifat antiknya.

Mengapa aku berbagi pengalaman ini?

Banyak anak tidak mengerti bahwa sebelum kita melihat gejala pikun itu pada orangtua kita yang lansia, mereka sendiri sudah merasa ada penurunan kemampuan, dan mereka berusaha memeranginya, tidak mengakuinya, menutupinya, supaya orang lain tidak tahu. Karena itulah perangai mereka berubah. Mereka mau selalu dianggap benar, selalu dianggap bisa, selalu dianggap tahu segala.

Itu adalah respons yang alami terutama pada orang-orang lansia yang tadinya sangat kapabel dalam segala hal. Pada lansia yang tadinya tidak terlalu kapabel, perubahan perangai itu tidak terlalu parah.

Jadi bila kita menghadapi lansia yang menurut kita masih "normal" tapi perangainya berubah ajaib, kita harus sadar bahwa lansia itu sudah akan pikun.

Ini supaya kita tidak stress menghadapinya, dan kita bisa menyusun kiat untuk mengatasinya.
Fase ini akan lewat setelah lansia itu benar-benar masuk tahap pikun.

Yang sabar aja selama tahun-tahun transisi itu.
Mereka tidak bermaksud menyulitkan hidup anak-anaknya, itu adalah sesuatu yang tidak bisa mereka perangi.
Jangan dimusuhi, jangan dijahati, jangan dicuekin walaupun ini merupakan ujian kesabaran bagi kita.

Jaga aja kesehatan mereka, dampingi mereka, rawat mereka baik-baik supaya panjang umurnya dan bila nanti orangtua kita benar-benar pikun, kita punya kehormatan untuk merawat mereka seperti merawat anak balita kita. Saat itulah kita bisa membalas sedikiiiiit budi baik mereka yang telah membesarkan kita."

Semoga bermanfaatπŸ™

Renungan 22 jun 18

Renungan Harian
Bacaan: Bilangan 14:40-45
Setahun: Ayub 30-33

Mengabaikan Perintah Tuhan
Tetapi kata Musa: "Mengapakah kamu hendak melanggar titah TUHAN? Hal itu tidak akan berhasil." (Bilangan 14:41)

Ketika sakit dan periksa ke dokter, biasanya kita diberi resep obat. Kemudian, tanpa banyak pertimbangan, kita akan segera membeli resep itu. Sekalipun harganya mungkin sangat mahal, kita tetap berusaha mendapatkannya. "Semua demi kesehatan, " kata kita. Ironisnya, kadang-kadang kita tidak meminum obat yang sudah dibeli dengan mahal itu.

Kesehatan sangat berharga. Itu sebabnya, ketika sakit, kita berusaha menaati semua instruksi dokter. Ironisnya, beberapa dari kita peduli terhadap kesehatan, tetapi lupa akan keselamatan. Terhadap perintah Tuhan, kita mengabaikan atau bahkan terang-terangan melanggarnya. Seperti itulah sikap bangsa Israel. Sebelumnya mereka menolak perintah Tuhan untuk menduduki tanah Kanaan, tetapi sekarang mereka terburu-buru ingin merebutnya (ay. 40). Musa mencegah mereka, "Janganlah maju, sebab TUHAN tidak ada di tengah-tengahmu." (ay. 42a). Keinginan mereka tidak sama dengan kehendak Tuhan. Sayangnya, daripada mengikuti perintah Tuhan, mereka lebih suka menuruti keinginan diri sendiri. Mereka pun menderita kekalahan (ay. 44-45)

Banyak orang berpendapat, "Ikut Tuhan tidak enak! Banyak sekali aturannya!" Mereka lupa kalau perintah Tuhan sebenarnya dibuat untuk kepentingan mereka sendiri. Ketika Tuhan merangkaikan perintah-Nya, yang di pikiran-Nya hanyalah keselamatan kita. Setiap kali kita menganggap perintah Tuhan memberatkan, ingatlah pada upah ketaatan! Menaati instruksi dokter berarti kesembuhan; menaati perintah Tuhan berarti keselamatan. --LIN/www.renunganharian.net

PERJALANAN KEHIDUPAN KITA AKAN SELAMAT KETIKA KITA BERJALAN LURUS MENUJU KEHENDAK-NYA, TANPA MENYIMPANG KE KANAN ATAU KE KIRI.

22 jun 2018

Pagi 🌤

BERBAHAGIALAH karena Yesus sudah MENGHAPUS dan MENGAMPUNI semua dosa kita. Hiduplah sebagai orang yang sudah DIMERDEKAKAN dari dosa.

Roma 4 : 7-8
Berbahagialah orang yang diampuni pelanggaran-pelanggarannya, dan yang ditutupi dosa-dosanya; berbahagialah manusia yang kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan kepadanya.

Tuhan Yesus Memberkati 😇

Come as you are

Meditate On

However, those the Father has given Me will come to Me, and I will never reject them.John 6:37, NLT

Come As You Are To Jesus

Years ago, someone I knew suddenly stopped coming to church for a long time. I eventually met up with him to find out how he was doing and to see if everything was all right. He was very honest with me and told me that he was going through a lot of problems in his marriage, and that he was now addicted to alcohol. Then, he said this: “Let me get my life right, then I will come back to church.”

I smiled and asked him, “Do you clean yourself before you take a bath?” I could tell from his expression that he was taken aback by my question, so I told him, “Come as you are to the Lord. He is the bath. He will cleanse you. He will get your life in order for you, and He will cause every addiction to lose its hold on you. You don’t have to use your own efforts to clean yourself before you take a bath!”

I am glad to share that this precious brother soon returned to church and Jesus turned his life around. Today, he is happily married, blessed with a beautiful family and is one of my trusted, key leaders.

Beloved, that is what the Lord does when you come to Him just as you are, and allow Him to love you into wholeness. So don’t wait for things to be “perfect” in your life first. Just come to Him today. Let Him make all things beautiful in your life!

 

Rabu, 20 Juni 2018

Jehovah Jireh

Apa yang Tidak Kuduga, Itu yang Tuhan Sediakan - http://www.warungsatekamu.org/2018/06/apa-yang-tidak-kuduga-itu-yang-tuhan-sediakan/

Response defines you

Bernie Ecclestone adalah seorang businessman yang sangat kaya. Dia juga adalah team boss dari Formula 1.

Suatu hari ketika sedang berjalan dengan pacarnya, dia di rampok oleh segerombolan perampok.

Bernie di hajar habis-habisan sampai babak belur oleh perampok tersebut dan seluruh barang berharga yang dia pakai di ambil oleh perampok, termasuk jam tangan mewah merk Hublot yang dia beli seharga 4Milyar 😱😱😱

Sekarang coba Anda pikirkan, jika Anda adalah Bernie Ecclestone, ketika Anda di rampok dan di hajar sampai babak belur, apa yang Anda lakukan? πŸ€”

Mungkin yang terpikir adalah “Mr.Bernie orang kaya, dia banyak uang, sehingga dia akan cari si perampok sampai ketemu” 😏

Itu hal yang sangat umum di lakukan oleh orang yang merasa “berkuasa”.

Tapi... tau-kah Anda apa yang di lakukan oleh Bernie Ecclestone?

Yang dia lakukan adalah tindakan yang di luar kebiasaan orang! Dia berpikir out of the box! 🧐

Dia minta orang untuk memfoto diri-nya dalam keadaan babak belur, kemudian dia mengirimkan foto tersebut ke CEO Hublot - Jean Claude Biver dengan catatan di bawah fotonya “See what people will do for a Hublot." 😎

Tau-kah Anda apa yang di lakukan oleh CEO Hublot tersebut?

Dia juga melakukan hal yang di luar kebiasaan orang. Dia meminta ijin kepada Bernie untuk membuat iklan dengan memasang foto Bernie yang sedang babak belur, dan dengan judul besar : "See what people will do for a Hublot."

Dengan hasil kerja sama iklan tersebut terjadi penjualan yg sgat dasyat.

Luar Biasa bukan?
Di rampok, malah dapat duit sebagai model iklan jam Hublot 🀟🀟🀟

Rumus
K+R=H ( kondisi + respon = hasil)

Kita tidak bisa merubah kondisi kita/ masalah yg terjadi kpd kita, tp kita hanya berhak merubah respon kita dengan positif, maka hasilnya pun akan luar biasa positif 😊


KEMARAHAN / DENDAM

KEMARAHAN/DENDAM (Kroda)


Seekor ular memasuki gudang tempat kerja Seorang Tukang Kayu di malam hari.
Kebiasaan Si Tukang Kayu adalah MEMBIARKAN sebagian Peralatan Kerjanya Berserakan & Tidak Merapikannya.

Nah ketika Ular itu masuk kesana, secara kebetulan ia merayap di atas gergaji.. Tajamnya mata gergaji menyebabkan perut Ular terluka.. Ular beranggapan gergaji itu MENYERANGNYA.
Ia pun membalas dengan Mematuk Gergaji itu berkali-kali.

Serangan yang bertubi-tubi menyebabkan luka parah di bagian mulutnya.. MARAH & PUTUS ASA.. Ular berusaha Mengerahkan Kemampuan terakhirnya utk MENGALAHKAN MUSUHNYA.
Ia pun lalu Membelit Kuat gergaji itu.
Belitan yang Menyebabkan tubuhnya terluka amat parah, Akhirnya ia pun MATI BINASA.

Semeton..

Kadangkala di saat MARAH.. KITA ingin MELUKAI ORANG. Setelah semua berlalu.. KITA baru Menyadari bahwa YANG TERLUKA SEBENARNYA adalah DIRI KITA SENDIRI.

Banyaknya PERKATAAN YANG TERUCAP & TINDAKAN YANG DILAKUKAN saat AMARAH Menguasai.. sebanyak itu pula KITA MELUKAI DIRI KITA SENDIRI.

TIDAK ADA Musuh yang TIDAK DAPAT di Taklukkan oleh CINTA KASIH.

TIDAK ADA Penyakit yang TIDAK DAPAT di SEMBUHKAN oleh KASIH SAYANG.

TIDAK ADA Permusuhan yang TIDAK DAPAT diMAAFKAN oleh KETULUSAN.

TIDAK ADA Kesulitan yang TIDAK DAPAT diPECAHKAN oleh KETEKUNAN.

TIDAK ADA Batu keras yang TIDAK DAPAT di PECAHKAN oleh KESABARAN.

Semua itu HARUSLAH berasal dari DIRI KITA.
Ketahuilah DENDAM, BENCI, CURIGA.. PIKIRAN NEGATIF, apapun itu.. ia sebenarnya bagaikan ULAR YANG MEMBELIT GERGAJI... telah Ribuan kali muncul dalam PIKIRAN KITA yang Menusuk & Membakar Bathin KITA Sendiri.

Kalau tidak bisa berbuat baik setidaknya jangan menyakiti.Gbu all